dr. Dije, Sp.OG, M.Kes || 2024-03-02
Kebahagiaan bunda setelah dinyatakan hamil akan terasa lebih lengkap jika Si Kecil yang ada di dalam kandungan bunda juga dipastikan dalam keadaan yang sehat. Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui hal ini adalah tes TORCH.
Tes TORCH merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau infeksi pada ibu hamil berguna untuk dapat mencegah komplikasi pada bayinya. Istilah TORCH ini merupakan singkatan dari Toksoplasmosis, Other diseases (penyakit-penyakit menular lainnya), Rubella (campak Jerman), Cytomegalovirus (CMV), dan terakhir Herpes.
Penyakit TORCH pada Ibu Hamil dan dapat berdampak terhadap bayi
Penyakit TORCH ini penting sekali untuk bunda waspadai, karena jika ibu hamil terinfeksi TORCH selama masa kehamilan, janinnya juga dapat berisiko ikut terinfeksi.
Janin ini rentan terhadap bahaya infeksi, terutama selama 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Infeksi pada janin tersebut dapat menyebabkan beragam masalah, mulai dari gangguan otak dan sistem saraf, keterlambatan pertumbuhan, dan sampai kelainan kongenital. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masing-masing penyakit yang termasuk dalam TORCH:
1. Toksoplasmosis
Penyakit ini dapat muncul ketika tubuh terinfeksi oleh Toxoplasma gondii, yaitu sebuah parasit yang dapat ditemukan pada kotoran kucing, telur mentah, dan daging yang tidak matang. Meski tidak sampai menyebabkan kelainan pada janin selama dalam kandungan, toksoplasmosis ini dapat menyebabkan bayi mengalami ketulian atau keterbelakangan mental setelah dilahirkan.
2. Rubella
Rubella merupakan penyakit yang paling berbahaya bagi janin jika terjadi pada ibu hamil di awal masa kehamilan. Selain dapat menyebabkan keguguran, rubella ini juga dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital yang menyebabkan cacat lahir, seperti katarak, tuli, gangguan pertumbuhan , dan penyakit jantung bawaan.
3. Cytomegalovirus (CMV)
Cytomegalovirus (CMV) ini masih satu keluarga dengan virus herpes. Pada orang dewasa, infeksi virus ini biasanya tidak akan menimbulkan gejala. Tetapi, jika terjadi pada janin, infeksi CMV ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran, gangguan intelektual, dan epilepsi.
4. Herpes simpleks
Virus herpes simpleks biasanya ditularkan dari ibu hamil ke bayi saat persalinan ketika bayi sedang melalui jalan lahir. Meskipun begitu, bayi juga dapat terinfeksi virus ini selama didalam kandungan.
Infeksi herpes simpleks ini dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan pernapasan, hingga kejang pada bayi. Gejala dari penyakit ini biasanya baru muncul setelah bayi memasuki usia 2 minggu.
Selain dari keempat penyakit di atas, ada juga penyakit lainnya yang bisa ditularkan ibu hamil kepada bayi selama kehamilan atau saat persalinan, yaitu seperti hepatitis B, sifilis ,HIV, cacar air, gondok, campak, infeksi human parvovirus, dan infeksi virus Epstein-Barr.
Alasan pentingnya Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti Tes TORCH adalah:
Dengan melakukan tes TORCH ini, dokter bisa menentukan apakah ibu hamil ini menderita penyakit infeksi seperti di atas tadi. Hasil dari tes TORCH ini akan ditunjukkan dengan tanda ‘positif’ atau ‘negatif’.
Apabila hasil dari tes tersebut negatif, itu artinya bunda tidak sedang mengalami infeksi dan tidak pernah terinfeksi penyakit tersebut sebelumnya. Dan sebaliknya, jika hasil tes tersebut positif, dokter akan memastikan kembali apakah infeksi tersebut masih aktif atau tidak.
Jadi, alasan pentingnya melakuakan pemeriksaan tes TORCH adalah agar dokter dapat segera melakukan pengobatan bila ditemukan adanya infeksi di dalam tubuh ibu hamil. Dengan begitu, komplikasi pada bayi dapat dicegah sejak dini.
Selain menjalani tes TORCH, ibu hamil juga perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Bila bunda mengalami gejala yang dirasa tidak normal, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan aman.